Ronggeng Roro Tangis: Legenda Cinta dan Kepahlawanan Panji

Ronggeng Roro Tangis: Legenda Cinta dan Kepahlawanan Panji

Kisah tentang Panji Asmarabangun yang mencari kekasihnya, Dewi Sekartaji. Cerita ini menggambarkan kesetiaan dan keberanian seorang ksatria dalam menghadapi berbagai cobaan untuk menemukan cinta sejatinya.

Source: Tri HandoyoLocation: Sanggar AsmorobangunPanji Asmorobangun

Published on November 30, 2025

Panji illustration 1

Alkisah di Tanah Jawa pada masa lampau, berdiri dua kerajaan besar yang sejatinya berasal dari satu garis keturunan yang sama, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri (Daha). Agar persaudaraan kedua kerajaan ini tetap terjaga dan tidak terjadi pertumpahan darah, para raja sepakat untuk menyatukan kembali wangsa mereka melalui sebuah ikatan pernikahan agung.

Pangeran dari Jenggala, Raden Panji Asmorobangun (dikenal juga sebagai Raden Inu Kertapati), ditunangkan dengan putri jelita dari Kediri, Dewi Sekartaji (Galuh Candra Kirana). Kabar tentang penyatuan dua hati ini disambut sukacita oleh rakyat kedua kerajaan.

Prahara dari Bantarangin

Panji illustration 2

Namun, takdir cinta mereka diuji sebelum janji suci terucap. Kecantikan Dewi Sekartaji yang tersohor hingga ke negeri seberang memikat hati Prabu Klana Sewandana, raja dari Kerajaan Bantarangin. Dengan ambisi yang menyala, Prabu Klana berniat merebut Dewi Sekartaji untuk dijadikan permaisuri, bahkan jika harus melalui jalan peperangan.

Situasi di Kediri menjadi genting. Demi keselamatan kerajaan dan menjaga kesetiaannya pada Raden Panji, Dewi Sekartaji mengambil keputusan berat. Di tengah kemelut ancaman perang, sang Dewi diam-diam meninggalkan kemegahan istana. Ia memilih hidup dalam pelarian, menyamar menjadi gadis desa biasa, dan mengembara jauh dari keramaian agar tidak dikenali oleh mata-mata musuh.

Pengembaraan Sang Pangeran

Panji illustration 3

Kabar hilangnya Dewi Sekartaji sampai ke telinga Raden Panji Asmorobangun. Hatinya hancur, namun tekadnya membaja. Ia menyadari bahwa takhta dan kekuasaan tidak ada artinya tanpa kehadiran belahan jiwanya.

Tanpa ragu, Raden Panji menanggalkan jubah kebesarannya. Ia meninggalkan istana Jenggala dan memulai hidup sebagai seorang pengembara (kelana). Dalam perjalanannya menembus hutan lebat, menyeberangi sungai, dan singgah dari satu desa ke desa lain, Raden Panji menyembunyikan identitas aslinya. Ia sering menyamar, kadang sebagai rakyat jelata, kadang sebagai seniman keliling, sembari terus mencari jejak kekasihnya.

Pengembaraan ini bukan sekadar pencarian fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual. Raden Panji menempa diri, membantu rakyat yang ia temui di jalan, dan mengatasi berbagai rintangan yang dikirim oleh Prabu Klana Sewandana.

Pertemuan Kembali yang Mengharukan

Panji illustration 4

Waktu berlalu, hingga takdir menuntun langkah Raden Panji ke sebuah desa terpencil di wilayah Dadapan. Di sana, ia mendengar kabar tentang seorang gadis desa yang anggun dan berbudi pekerti luhur, berbeda dari gadis kebanyakan.

Firasat Raden Panji berkata kuat. Saat mereka akhirnya bertatap muka, tidak ada penyamaran yang mampu menutupi ikatan batin di antara keduanya. Dewi Sekartaji, yang selama ini bersembunyi dalam ketakutan dan kerinduan, akhirnya menemukan kembali pelindungnya. Raden Panji pun menemukan kembali separuh jiwanya yang hilang.

Pertemuan itu menjadi akhir dari penderitaan panjang mereka. Raden Panji membawa Dewi Sekartaji pulang. Mereka berhasil memukul mundur ancaman Prabu Klana Sewandana dan melangsungkan pernikahan yang tertunda. Pernikahan ini tidak hanya menyatukan dua hati, tetapi juga berhasil menyatukan kembali Kerajaan Jenggala dan Kediri dalam kedamaian dan kemakmuran.

📖

Original Script Available for Researchers & Cultural Experts

Access the complete and detailed script of this story in an interactive book format. Perfect for cultural researchers, academics, and traditional history enthusiasts.