Klana Sewandana adalah raja yang berkuasa di kerajaan yang kaya raya. Kekayaan dan kekuasaannya membuat ia merasa tidak ada yang bisa menandinginya. Istananya dipenuhi dengan emas dan permata, dan rakyatnya tunduk pada setiap perintahnya.
Namun, kesombongan Klana membuatnya buta terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Ia memperlakukan orang lain sebagai objek yang bisa dimiliki, bukan sebagai sesama manusia yang memiliki perasaan dan kehendak sendiri. Sifatnya yang angkuh ini akan membawanya pada kehancuran.
Obsesi Terhadap Sekartaji
Ketika Klana mendengar tentang kecantikan Dewi Sekartaji, obsesi memilikinya langsung menguasai pikirannya. Ia tidak peduli bahwa Sekartaji sudah bertunangan dengan Panji. Bagi Klana, semua yang ia inginkan harus menjadi miliknya.
Klana mengirim utusan dengan hadiah-hadiah mewah ke Kerajaan Kediri, berharap bisa memikat hati Sekartaji dengan kekayaannya. Namun, Sekartaji menolak semua pemberian Klana karena hatinya hanya tertambat pada Panji yang bijaksana dan rendah hati.
Ancaman dan Intimidasi
Penolakan Sekartaji membuat Klana semakin murka. Kesombongannya tidak bisa menerima penolakan dari siapapun. Ia mengancam akan menyerang Kerajaan Kediri jika Sekartaji tidak menerima lamarannya.
Kerajaan Kediri menghadapi dilema besar. Di satu sisi, mereka tidak ingin memaksa Sekartaji menikah dengan orang yang tidak dicintainya. Di sisi lain, mereka harus melindungi rakyat dari ancaman perang. Situasi menjadi semakin tegang ketika Klana mulai menggerakkan pasukannya.
Pertempuran dan Kekalahan
Panji, yang telah mendengar tentang ancaman Klana, kembali ke Kediri untuk melindungi Sekartaji. Pertempuran antara Panji dan Klana tidak bisa dihindari. Klana dengan kesombongannya meremehkan Panji, menganggapnya hanya sebagai pangeran kecil yang tidak berbahaya.
Namun dalam pertempuran, keangkuhan Klana menjadi kelemahannya. Ia terlalu percaya diri dan tidak waspada. Panji, dengan kebijaksanaan dan kerendahan hatinya, berhasil mengalahkan Klana. Kekalahan ini mengajarkan Klana pelajaran berharga: bahwa kesombongan adalah musuh terbesar diri sendiri, dan kerendahan hati adalah kekuatan sejati.
