Jaka Bluwo: Pangeran yang Hilang

Jaka Bluwo: Pangeran yang Hilang

Cerita rakyat Jaka Bluwo dari tradisi Topeng Malangan menceritakan seorang pangeran muda yang terpisah dari keluarganya, menjalani petualangan penuh ujian sakral untuk mencapai kesaktian dan menyatukan kembali dengan kerajaannya. Kisah ini sarat nilai kesabaran, keberanian, dan harmoni alam, berakar pada lakon tua Wayang Topeng Malangan era Hindu-Buddha.

Sumber: Tri HandoyoLokasi: Sanggar AsmorobangunJaka Bluwo

Diterbitkan pada 5 Desember 2025

Kelahiran dan Perpisahan

di Kerajaan kanjuruhan, lahir Jaka Bluwo

Di Kerajaan Kanjuruhan yang subur, lahir seorang pangeran bernama Jaka Bluwo, putra raja yang gagah namun lemah karena kutukan dewa. Suatu malam badai dahsyat memisahkan Jaka dari istana, dibawa arus sungai ke hutan lebat di lereng Gunung Kelud. Di sana, Jaka diasuh oleh pertapa suci bernama Kyai Selo, yang mengajarinya ilmu tapa dan kesederhanaan hidup agar kutukan sirna.

Ujian di Hutan Gaib

Jaka menghadapi ujian di hutan gaib

Jaka tumbuh menjadi pemuda tangguh, tapi harus menghadapi ujian dari makhluk gaib penjaga hutan: harimau sakti, ular raksasa, dan roh pohon beringin tua. Dengan kesaktian dari tapa bertahun-tahun, Jaka mengalahkan mereka bukan dengan kekerasan, melainkan kebijaksanaan dan persembahan bunga selagi. Kyai Selo memberinya topeng kayu suci sebagai perlindungan, simbol jiwa yang tak tergoyahkan.

Kembali ke Kerajaan

Jaka kembali ke Kerajaan Kanjuruhan

Kutukan hilang, Jaka pulang ke Kanjuruhan dengan topengnya, mengalahkan pemberontak yang mengancam tahta ayahnya. Ia dinobatkan raja baru, menikahi putri tetangga, dan mendirikan tradisi Topeng Malangan untuk mengenang perjuangannya. Sejak itu, wayang topeng menceritakan kisahnya sebagai pengingat bahwa kesaktian lahir dari hati yang sabar.